%----------------------------------
%- program untuk menghitung Wcorr -
%----------------------------------
%nilai variabel yang diketahui
Wd = 0.1:0.1:1; %lebar keretakan beton, mulai 0,1 hingga 1 (mm)
rho = 7.85;
%nilai variabel masukan
c = input('c = '); %tebal selimut beton (mm)
Db = input('Db = '); %diameter baja tulangan (mm)
fc = input('f''c = '); %kuat tekan (MPa)
shi = input('shi = '); %
%perhitungan
alph = ((0.0007*Db - 0.04)*c) + (-0.066*Db + 5.92); %faktor akibat pengaruh tebal selimut beton dan diameter baja tulangan
beta = (0.0016*fc + 1.0037); %faktor akibat pengaruh kualitas beton
alph0 = (0.003*(c^1.5558)); %berat senyawa hasil korosi pada saat keretakan awal terjadi
beta0 = (3.8865*(Db^(-0.537))); %faktor reduksi diameter baja
gamma0 = (0.0049*fc) + 0.8539; %aktor reduksi dari kualitas beton
Wcorr=(rho/(pi*(shi-1)))*((c+Db)/((3*Db)+(5*c)))*((alph0*beta0*gamma0)+(alph*beta*Wd)); %berat senyawa hasil korosi per satuan luas (mg/mm2)
%plot grafik hubungan lebar keretakan dan berat senyawa hasil korosi
figure('name','Grafik Hubungan Lebar Keretakan dan Berat Senyawa Hasil Korosi','NumberTitle','off'),plot(Wcorr,Wd);
referensi : Sudjono, A.S., Prediksi Waktu Layan Bangunan Beton, Civil Engineering Dimension, Vol. 7, No. 1, 6–15, March 2005
0 Response to "Program Untuk Menghitung Berat Senyawa Hasil Korosi (Matlab)"
Post a Comment